Muhammad.. hebatnya kasihmu...

aku mendengar bait2 sajak yang dibaca oleh Ustazah Nurbaya ditujukan khas untuk Rasulullah berkisar tentang detik kematiannya.

mengalir air mata di pipi. tak tertahan rasanya mendengar betapa kasihnya Rasulullah pada kita. SubhanaAllah, Rasul meminta pada Allah untuk merasa bagaimana sakratul maut yang dirasai oleh umatnya. Ternyata pedih sungguh sakratul Maut itu. Rasulullah yag bersifat maksum, yang ditarik nyawanya dengan lembut sekali pu merasa sakit inikan pula kita nanti. Allahuakhbar... tak termampu rasanya.

saat menghembuskan nafas terakhir pun baginda masih menyebut... umatku... umatku.. umatku...
sayangnya Rasulallah pada kita. tapi bagaimana pula dengan kita. jangan rasa cinta itu hanya terpancar secara bermusim. jangan rasa cinta itu hanya terbit tatkala rasa sedih mengulit tangkai hati apabila diperdengarkan tentang sajak2 kenabian. rasa cinta pada Rasul harus selamanya mekar dihati. perjuangan Rasul harus kita sahuti. perlu untuk kita menyampaikan seruan dakwah dan memanjangkan agenda Islam di muka bumi ini.

Rasulullah... betapa rindu hati ini padamu.. semenjak aku mengenali cinta sebenar cinta, aku sering diulit perasaan rindu padamu. entah kenapa setiap waktu hatiku rasa sayu. apabila kesusahan menimpa diri aku terasa betapa berat yang pernah kau lalui dulu.

Ya Rasul, mengapa umatmu di akhir zaman ini umpama sudah melupaimu. lupakah mereka betapa sayangnya kau pada kamI? umatmu di akhir zaman ini terlalu mudah terpengaruh dengan musuh2mu yang melemparkan tipu daya pada mereka. menyesatkan malah menjauhkan mereka darimu.

Ya Allah.. kau berikanlah kekuatan kepada saudara2 dan sahabat2ku yang berjuang bagi meneruskan perjuangan Rasul kami ini. moga2 perjuangan ini dapat membawa kami bersama dengan kekasih kami yang telah lama kami rindukan ini.

Muhammad B. Abdullah... cintanya aku padamu... melebihi cinta pada dunia ini. kerinduan ini hanya tuhan yang mengetahui. moga Kau meredai...